Bedalistrik subsidi dan nonsubsidi pada tarif yang berlaku, yakni Rp1.400- Rp1.500 per kWh untuk tarif dasar pelanggan nonsubsidi. Sementara, pelanggan subsidi akan mendapatkan subsidi tarif dari pemerintah sehingga tarifnya akan lebih murah. Pelanggan subsidi hanya perlu membayar Rp400-Rp600 per kWh bergantung pada jenis daya.
Berikutini adalah contoh denah rumah komersia, secara denah tidak banyak perbedaan dengan rumah sederhana, yang membedakannya kelak adalah materil yang digunakan khususnya di dalam denah tersebut, seperti jenis lantai, cat, plafon, kelistrikan dan sebagainya. Gambar Contoh Gerbang
SyaratPengajuan KPR Rumah Subsidi Untuk dapat mengajukan kredit pada perumahan jenis ini, Anda harus memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan. Berikut ini syarat pengajuannya: Wni usia minimal 21 tahun. Mempunyai pendapatan tetap atau maksimal Rp 4.000.000 bagi tapak rumah dan maksimal Rp 7.000.000 bagi rumah susun. Mempunyai NPWP.
ApaBeda Pajak Yang Dibayar Untuk Kpr Non Subsidi Komersil Btn Type 36. Sedangkan untuk rumah yang disubsidi, sebagian bunga kredit dibantu oleh pemerintah. Ketentuan dan persyaratannya ditentukan oleh bank sehingga penentuan besar kredit ataupun suku bunga dilakukan sesuai Produk pinjaman BTN yang ini ditujukan buat yang ingin membeli rumah dari developer atau non-developer.
. - Jika Anda berencana membeli rumah, tentu sudah tak asing dengan istilah rumah subsidi dan rumah komersil alias non-subsidi. Namun apa sebenarnya yang membedakan antara rumah subsidi dan rumah komersil? Rumah subsidi merupakan program bantuan dari pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 berlaku sejak 1 April 2020 dijelaskan bahwa penerima rumah subsidi kredit pemilikan rumah KPR maksimal memiliki gaji Rp 8 juta. Dari segi harga, pemerintah juga sudah memiliki ketentuan sendiri. Sedangkan, rumah komersil atau non-subsidi adalah rumah yang ditawarkan dengan harga asli oleh beberapa developer. Harga dan ukuran rumah lebih beragam. Inilah yang membedakan secara umum rumah subsidi dan rumah komersil alias non-subsidi. Namun apa perbedaan sebenarnya dari rumah subsidi dan rumah komersil? Melansir Citra Maja, CIMB Niaga, Rumah123 dan The Asian Parent, ini perbedaan yang perlu Anda ketahui. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dapat dilihat dari harga, tipe rumah yang ditawarkan, lokasi dan material bangunan. Baca Juga Hanya 45 Hari, Ini Fakta Pengunduran Diri Perdana Menteri Inggris Liz Truss 1. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dari sergi harga Rumah subsidi memiliki harga yang lebih murah karena tidak dikenakan PPN. Untuk KPR rumah subsidi juga biasanya Anda hanya dikenakan bunga cicilan yang lebih rendah dibandingkan rumah komersil. Ini juga akan berdampak pada kualitas material yang lebih rendah dibandingkan rumah komersil. Namun tentunya material bangunan rumah subsidi ini harus mengikuti aturan standar pemerintah yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan dasar hunian. Sedangkan rumah komersil memiliki harga yang lebih beragam dan lebih mahal. Tentunya karena developer rumah ini ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal dari rumah yang ditawarkan. Melansir berikut harga rumah tapak umum subsidi berdasarkan aturan PUPR No 995/2021 Jawa kecuali Jabodetabek sebesar Rp 150,5 juta Sumatera kecuali Kepri, Bangka Belitung dan Kepulauan Mentawa sebesar Rp 150,5 juta Kalimantan kecuali Kabupaten Manurung Raya dan Mahakam Ulu sebesar Rp 164,5 juta Sulawesi, Bangka Belitung, Kepulauan Mentawai dan Kepri, kecuali kepulauan Anambas sebesar Rp 156,5 juta Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek, Kepulauan Anambas, Kabupaten Manurun Raya dan Mahakam Ulu sebesar Rp 168 juta Papua dan Papua Barat sebesar Rp 219 juta. 2. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dari tipe rumah yang ditawarkan Tipe rumah subsidi yang ditawarkan biasanya terbatas. Pilihannya hanya tipe 21, 24 dan 36 saja. Sedangkan rumah komersil menawarkan tipe yang lebih beragam. Mulai dari rumah ukuran kecil hingga besar, lantai satu hingga lantai 3 menyesuaikan bujet pembeli. Selain itu desain rumah komersil umumnya lebih baik dibandingkan rumah subsidi. 3. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dari lokasi yang ditawarkan Biasanya lokasi rumah subsidi tidak begitu strategis. Para developer rumah subsidi biasanya akan menggunakan lahan di pinggiran kota yang lumayan jauh dari fasilitas umum. Tentu ini untuk menekan biaya pembukaan lahan. Sedangkan rumah non-subsidi biasanya berada di lokasi yang dekat dengan fasilitas umum serta memiliki akses yang mudah. Namun saat ini banyak rumah subsidi yang diproyeksikan sebagai bagian dari sebuah kota mandiri. 4. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dari rencana melakukan renovasi Jika Anda membeli rumah subsidi, Anda boleh melakukan renovasi setelah melewati 2 tahun angsuran. Baik renovasi minor hingga penambahan bangunan. Namun jika Anda membeli rumah non-subsidi, Anda bisa dengan bebas meakukan renovasi tanpa menunggu berapa tahun angsuran cicilan. Baca Juga Pajak Jual Beli Rumah Yang Perlu Anda Tahu, Mulai Dari PPh hingga PPN 5. Perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil dari aturan yang dikenakan Jika membeli rumah subdidi, tentu Anda harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Melalui PMK Nomor 81/2019 tentang Batasan Rumah Umum, Pondok Boro, Asrama Mahasiswa dan Pelajar serta Perumahan lainnya yang atas Penyerahannya Dibebaskan dari Pengenaan PPN, berikut aturannya Rumah subsidi memiliki minimal luas tanah 60 m2 dan maksimal 200 m2 Luas bangunan minimal 21 m2 dan maksimal 36 m2 Tidak boleh dijual selama 4 tahun Harga jual tidak bileh melebihi harga perumahan subsidi Perolehan bisa dengan KPR dan tunai. Demikian informasi mengenai perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil alias non-subsidi. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin beli rumah. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Memiliki rumah tentu menjadi impian bagi setiap orang, dimana belakangan ini pemilihan rumah sangat kental dikaitkan antara rumah komersil dan rumah subsidi. Lalu Apa perbedaan rumah komersil dan subsidi ? Dalam pemahaman singkat yang beredar di masyarakat sekarang adalah rumah subsidi sangat erat kaitannya dengan harga rumah yang murah dibandingkan dengan harga rumah komersil. Dan hal tersebut benar adanya, dimana masyarakat yang ingin membeli rumah memiliki opsi tambahan yakni rumah subsidi dengan harga murah bagi yang ingin memiliki rumah impian tetapi memiliki dana yang terbatas atau memiliki penghasilan yang pas-pasan. Namun apabila dibahas lebih dalam, rumah subsidi dan rumah komersil dibedakan atas kebutuhan dan peruntukannya. Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, perumahan subsidi adalah hunian yang dibangun dengan harga terjangkau bagi Masyarakat Menengah Bawah atau MBR. Proses pembeliannya pun mendapatkan subsidi atau bantuan langsung dari pemerintah sehingga alasan tersebut menjadi dasar mengapa rumah subsidi memiliki harga yang lebih murah. Sedangkan untuk rumah komersil adalah hunian yang dibangun untuk masyarakat umum dengan tujuan perdagangan atau mencari untung. Untuk lebih jelasnya, berikut 7 perbedaan rumah komersil dan subsidi yang wajib anda ketahui sebagai berikut Perbedaan Rumah Komersil dan Subsidi Harga Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, adapun perbedaan yang paling mencolok adalah adanya perbedaan harga yang lebih murah untuk rumah subsidi dibandingkan hargar rumah komersil. Dimana pada umumnya rumah subsidi memiliki harga yang murah dan terjangkau yakni berkisar antara Rp120 juta hingga Rp220 juta saja. Harga tersebut tentu sudah termasuk dari adanya bantuan pembiayaan dari pemerintah dalam pembelian rumah tersebut sehingga harga bisa ditekan lebih murah. Terdapat empat jenis bantuan pembiayaan dalam pembelian rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan FLPP atau KPR subsidi Subsidi Bantuan Uang Muka SBUM Tabungan Perumahan Rakyat program Tapera Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan BP2BT, Sedangkan untuk rumah komersil memiliki harga yang bervarias tergantung besarnya anggaran untuk membeli rumah. Harganya pun berdasarkan berbagai macam faktor seperti tipe unit rumah, lokasi yang strategis, dimana semakin besar tipe rumah dan semakin strategis lokasi rumah harganya pun akan semakin tinggi. Peruntukan Selanjutnya adalah perbedaan peruntukan untuk siapa rumah subsidi. Rumah subsidi memiliki harga murah dan dibantu oleh pemerintah karena rumah subsidi merupakan hunian yang dikhususkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk bisa memiliki rumah. Karena alasan tersebut, dalam membeli rumah subsidi memiliki persyaratan yang tidak bisa di beli oleh semua orang, seperti hanya untuk masyarakat yang memiliki penghasilan kurang dari Rp8 juta per bulan Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR tentang Kemudahan dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Sedangkan rumah komersil, seperti yang telah dijelaskan, diperuntukan bagi masyarakat umum dan semua kalangan yang mampu untuk membelinya. Dimana tidak ada campur tangan pemerintah dalam urusan harga dan bantuan. Tipe Unit Pada umumnya, tipe rumah subsidi dibatasi oleh pilihan tipe unit yang terbatas yakni dari tipe 21 hingga 36, dimana jelas bantuan pemerintah hanya untuk rumah yang sederhana serta untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sedangkan rumah komersil tidak memiliki batasan tipe unit, dimana semakin besar tipe rumah maka semakin tinggi harga jualnya. Lokasi Pada umumnya rumah subdisi dibangun di lokasi yang kurang strategis seperti jauh dari pusat kota dengan fasilitas umum yang terbatas. Berbeda dengan rumah komersil, dimana pada umumnya berada di daerah yang dekat dengan pusat kota, atau berada di area yang dikelilingi berbagai fasilitas umum dan infrastruktur publik. Spesifikasi Untuk spesifikasi, perbedaan antara rumah subsidi dan komersil tidak terlalu berbeda, dimana kedua tipe rumah tersebut sama-sama memiliki ruang tamu, ruang tengah, dapur, ruang makan, dan kamar mandi. Tetapi tentu tetap memiliki perbedaan dari luas lahan dan bangunan dimana rumah subsidi merupakan rumah sederhana dengan segala keterbatasannya. Sedangkan untuk rumah komersil, spesifikasi rumah tentu beragam dan variasi tergantung luas, tipe serta harga rumah. Material Dengan adanya bantuan pemerintah dalam menetapkan harga murah pada rumah subsidi, penggunaan material dalam proses pembangunan rumah subsidi pun memiliki aturan dari pemerintah. Mulai dari pembuatan struktur hingga finishing bangunan rumah subsidi, semua diatur oleh pemerintah. Sedangkan untuk rumah komersial tentu bebas menggunakan material bangunan apapun, tergantung selera dan daya beli masyarakat. Renovasi Dan perbedaan terakhir adalah dalam urusan renovasi, dimana renovasi rumah subsidi juga memiliki aturan yang sudah ditetapkan pemerintah dan harus diikuti oleh pemilik rumah. Melakukan renovasi rumah subsidi dalam skala besar, seperti mengubah fasad hingga membuat bangunan bertingkat, baru bisa dilakukan setelah masa kredit berjalan selama 5 tahun atau lebih. Namun untuk renovasi skala kecil, seperti memperbaiki kekurangan atau kerusakan bangunan, hingga mengganti warna cat, bisa dilakukan meski masa kredit belum berjalan 5 tahun. Sekian informasi mengenai 7 perbedaan rumah komersil dan subsidi yang wajib anda ketahui. Jadi apakah anda sudah mengetahui pilihan rumah yang pas untuk anda dan keluarga. Rumah subsidi dengan segala keterbatasannya tetapi memiliki harga yang murah dan terjangkau, atau rumah komersil yang memiliki kebebasan serta memiliki banyak kelebihan lainnya ? Semoga berguna dan bermanfaat.
Perbedaan Rumah Komersil dan Rumah Subsidi. Memiliki rumah yang nyaman merupakan dambaan semua orang terlebih rumah merupakan kebutuhan primer untuk setiap orang. Namun, tidak semua orang mempunyai penghasilan yang cukup untuk membelinya. Beberapa orang merencanakan pembelian rumah dengan sistem KPR secara subsidi atau komersial. Sebelum itu, ketahui perbedaan rumah subsidi dan komersial. Ketersediaan UnitTipe RumahHarga RumahRenovasi Ketersediaan Unit Rumah subsidi akan dipasarkan setelah bangunan siap huni dan mengikuti aturan dari pemerintah, termasuk kewajiban untuk segera menempati rumah setelah proses kontrak. Rumah subsidi juga memerlukan persyaratan yang lebih banyak karena hal tersebut. Misalnya seperti batasan usia, penghasilan maksimal per bulan, belum pernah punya rumah, kewarganegaraan, dan aturan lainnya. Hal ini berbeda dengan rumah komersil, tidak ada aturan khusus terkait dengan penempatan. Itulah mengapa banyak orang lebih memilih membeli rumah komersil. Rumah komersil tidak ada batasan kepemilikan rumah. Tipe Rumah Rumah bersubsidi termasuk dalam kategori rumah sangat sederhana RSS. Pembuatannya diatur oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Rumah subsidi memiliki standar rumah type 36, yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Sedangkan rumah komersial adalah rumah dengan jenis bangunan yang sangat bervariasi, seperti rumah 2 lantai, 3 lantai, dan lainnya. Dan juga rumah komersial memiliki fasilitas yang sesuai dengan keinginan konsumen. Perbedaan rumah subsidi dan komersil juga terasa pada kualitas rumahnya. Kualitas rumah subsidi sudah ditetapkan penetapan pemerintah dan sama rata. Sedangkan rumah komersial bisa menggunakan material pilihan yang memiliki kualitas terbaik. Misalnya pada bagian keramik lantai, dinding tembok, hingga pemilihan kusen pintu, dan lainnya. Harga Rumah Harga rumah komersial biasanya lebih mahal dari rumah subsidi karena tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah. Namun, rumah subsidi biasanya hanya diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR atau masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, rumah komersil juga biasanya memerlukan DP rumah berapa persen sebelum memulai cicilan. Angsuran atau jumlah cicilan rumah subsidi biasanya cenderung tetap sampai lunas. Sedangkan rumah cicilan komersial mengikuti tarif KPR yang berlaku. Renovasi Perbedaan rumah subsidi dan komersial terakhir adalah terletak pada izin renovasi. Rumah komersial bisa melakukan renovasi sesuai dengan kemampuan konsumen. Sedakan rumah subsidi memiliki aturan sendiri terkait renovasi rumah, seperti renovasi hanya terbatas pada pembuatan pagar, tambah kanopi, dan pembuatan dapur. Jangan lupa cek artikel lainnya di sakti desain. Jika kamu ada pertanyaan dan ingin mengetahui tentang sakti desain, kamu bisa klik banner di bawah ini. Cek juga channel youtube kami Sakti Desain Konsultan, kami membahas tentang rumah seperti desain terbaru, proses pembuatan, perencanaan dan lain-lain. Tags wonosobo, banjarnegara, temanggung, magelang, yogyakarta, kontraktor interior, kontraktor interior design, interior kontraktor, jasa kontraktor rumah, jasa kontraktor bangunan, jasa kontraktor apartemen, jasa kontraktor gudang, jasa kontraktor hotel, jasa kontraktor terbaik di indonesia, jasa kontraktor kantor, jasa kontraktor lantai, jasa kontraktor lokal, jasa kontraktor rumah 2 lantai, jasa kontraktor per meter, jasa kontraktor renovasi rumah, jasa kontraktor rumah murah, jasa kontraktor taman, jasa kontraktor rumah terbaik, jasa arsitek rumah, jasa arsitek, jasa arsitek murah, jasa arsitek rumah mewah, jasa arsitek rumah minimalis, jasa arsitek desain rumah, jasa arsitek rumah murah, jasa arsitek renovasi rumah, jasa arsitek online, jasa arsitek rumah klasik, jasa arsitek dan desain interior, jasa arsitek profesional, jasa arsitek rumah online, jasa desain rumah, harga jasa desain rumah, jasa desain rumah online, harga jasa desain rumah 3d, jasa desain rumah minimalis, jasa desain rumah minimalis sederhana, jasa desain rumah mewah, jasa desain rumah murah, jasa desain rumah minimalis 1 lantai, jasa desain rumah kita, jasa desain rumah kost, jasa desain rumah dan rab, harga jasa desain rumah per meter, jasa desain rumah minimalis 2 lantai, jasa desain rumah 3d, jasa desain rumah per m2, jasa desain rumah online murah, jasa desain rumah elegan, jasa desain rumah minimalis modern 2 lantai, jasa desain rumah 2 lantai, jasa desain rumah tinggal, jasa desain rumah minimalis murah, jasa desain rumah klasik, jasa desain rumah modern, jasa desain rumah kecil, kontraktor rumah, jasa kontraktor rumah, harga kontraktor rumah per meter, kontraktor rumah sakit, kontraktor rumah murah, rekomendasi kontraktor rumah, jasa arsitek dan kontraktor rumah, jasa kontraktor rumah murah
Memiliki rumah merupakan salah satu impian banyak orang. Rumah merupakan kebutuhan pokok yang perlu dipenuhi oleh setiap orang atau keluarga. Nah, bagi Anda yang sedang mencari rumah impian, rumah subsidi atau rumah komersil bisa menjadi pilihan. Namun sebelum memilihnya, tahukah Anda perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil?Rumah subsidi merupakan rumah yang dibangun atas subsidi dari pemerintah sehingga harganya lebih terjangkau. Sedangkan rumah komersil merupakan rumah yang dibangun oleh developer dengan harga yang normal. Nah, untuk tahu perbedaan rumah subsidi dan komersil dengan lebih jelas, yuk simak ulasan berikut ini!Banyak orang yang bingung menentukan jenis rumah saat hendak membelinya, apakah rumah subsidi atau rumah komersil. Meskipun sama-sama dibangun oleh developer, namun kedua jenis rumah tersebut memiliki perbedaan, antara lain1. Tipe Rumah yang DitawarkanPerbedaan rumah subsidi dan komersil yang pertama terletak pada tipe rumah yang ditawarkan. Umumnya tipe rumah subsidi sangat terbatas, yaitu maksimal tipe 36. Hal ini dikarenakan subsidi yang diberikan oleh pemerintah tidak rumah komersil lebih bebas dalam menawarkan tipe rumah. Developer bisa menawarkan rumah dengan berbagai tipe, mulai dari tipe kecil hingga HargaHarga rumah subsidi dan rumah komersil juga berbeda. Rumah subsidi bisa dijual dengan harga yang murah dan terjangkau karena merupakan program dari pemerintah. Tidak hanya harga, besaran uang muka dan cicilan juga tergolong ringan dengan adanya subsidi dari pemerintah rumah komersil umumnya ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi, yaitu mengikuti harga pasar. Semakin besar tipe rumah yang dipilih, maka harganya juga semakin tinggi. 3. PersyaratanUntuk mendapatkan rumah subsidi, tidak semua orang bisa membelinya. Hanya masyarakat dengan penghasilan rendah yang diperbolehkan untuk membelinya. Sedangkan untuk masyarakat menengah ke atas, disarankan untuk membeli rumah persyaratan untuk membeli rumah subsidi antara lain WNI, berusia maksimal 65 tahun saat jatuh tempo, serta berpenghasilan tidak lebih dari Rp4 juta untuk rumah tapak dan Rp7 juta untuk rumah Lokasi yang ditawarkanPerbedaan rumah subsidi dan rumah komersil berikutnya terletak pada lokasi yang ditawarkan. Lokasi rumah subsidi biasanya terletak di pinggiran yang jauh dari ruang publik. Sedangkan rumah komersil umumnya lebih strategis dan dekat dengan pusat kota. Hal ini dikarenakan harga tanah di pinggiran jauh lebih murah dibandingkan harga tanah di pusat Fasilitas dalam rumahFasilitas dalam rumah yang disediakan rumah subsidi dan rumah komersil umumnya sama, yaitu terdiri dari tempat tidur, kamar mandi, dan dapur. Meskipun demikian, biasanya rumah komersil menawarkan fasilitas yang lebih lengkap seperti tambahan taman, garasi, dan lainnya. Fasilitas rumah subsidi lebih minim karena ruang dan lahan yang KualitasSoal kualitas, kedua jenis rumah tersebut memiliki kualitas yang standar. Artinya, bahan bangunan yang dipakai sudah sesuai dengan standar pemerintah. Namun karena harga rumah komersil yang tinggi, umumnya developer memberikan kualitas diatas standar untuk rumah itulah beberapa perbedaan rumah subsidi dan komersil yang sebaiknya Anda tahu. Dengan tahu bedanya, Anda tidak lagi bingung dalam menentukan rumah mana yang hendak dibeli. Yuk, hubungi kami untuk tahu informasi mengenai properti berkualitas di Bintaro, Bekasi, Bandung, Cibubur, Depok, BSD, dan Jakarta.
- Punya rumah yang layak huni adalah impian banyak orang, dengan berbagai pilihan huni yang tersedia, seperti rumah subdisi dan rumah komersial. Masih banyak yang belum mengerti apa perbedaan rumah subdisi dan rumah bisa dilihat di laman Sistem Informasi Kumpulan Pengembang Sikumbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR yang menunjukkan harga rumah komersial bisa mencapai dua kali lipat atau lebih dibandingkan rumah subsidi. Berdasarkan laman Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, rumah subsidi adalah rumah yang dibangun dengan harga terjangkau. Pembeli bisa memperoleh rumah subsidi dengan skema Kredit Pemilikan Rumah KPR melalui bank baik secara konvensional maupun 21 Peraturan Menteri PUPR Nomor 20/PRT/M/2019 tentang Kemudahan dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah menjelaskan, hunian yang diperoleh melalui KPR bersubsidi merupakan rumah baru yang dibangun oleh pengembang. Rumah subsidi harus memenuhi kelaikan fungsi bangunan dan dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas umum. Baca juga Apakah Rumah Subsidi Boleh Direnovasi? Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia REI Bambang Ekajaya menjelaskan, rumah subsidi adalah rumah yang diberi subsidi atau bantuan oleh pemerintah. “Sesuai dengan namanya, artinya rumah tersebut diberi subsidi pemerintah,” jelas Bambang kepada Kamis 9/6/2022. Dengan kata lain, masyarakat bisa membeli rumah dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan rumah komersial.
Sedang cari rumah bingung apa saja perbedaan rumah subsidi dan komersil? Yuk, simak bersama ulasannya berikut ini. Memiliki rumah yang nyaman tentu menjadi dambaan banyak orang. Apalagi, rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang. Setiap manusia membutuhkan tempat berlindung yang disebut rumah untuk terhindar dari sengatan matahari dan dinginnya malam. Namun, untuk membeli rumah ada beberapa pertimbangan yang dilakukan banyak orang. Mulai dari mencari ukuran tanah atau bangunan yang sesuai kebutuhan, harga yang harus dibayar hingga memperkirakan metode pembayarannya. Maka dari itu, beberapa orang juga merencanakan pembelian rumah dengan metode Kredit Pemilikan Rumah KPR secara subsidi atau komersial. Akan tetapi, tahukah kamu apa perbedaan rumah subsidi dan komersial? Agar lebih paham, simak penjelasan berikut ini, yuk! Memiliki rumah di era sekarang memang cukup sulit, apalagi harga tanah yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, banyak orang yang mulai menimbang untuk membeli rumah dengan jenis subsidi. Berikut ini perbedaan rumah subsidi dan komersial yang perlu kamu ketahui. 1. Ketersediaan Unit Rumah subsidi biasanya mengikuti aturan dari pemerintah, termasuk kewajiban untuk segera menempati rumah setelah proses kontrak. Oleh karena itu, biasanya rumah subsidi akan dipasarkan setelah bangunan siap huni. Hal ini berbeda dengan rumah komersial, tidak ada aturan khusus terkait dengan penempatan. Maka dari itu, banyak orang yang sengaja membeli rumah secara indent belum selesai agar tidak kehabisan unit di perumahan idaman. 2. Harga Rumah Harga rumah komersial biasanya lebih mahal dari rumah subsidi karena tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah. Namun, rumah subsidi biasanya hanya diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR atau masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, rumah komersial juga biasanya memerlukan DP rumah berapa persen sebelum memulai cicilan. 3. Tipe Rumah Untuk tipenya, rumah bersubsidi termasuk dalam kategori rumah sangat sederhana RSS karena diatur oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sedangkan rumah komersial adalah rumah dengan jenis bangunan yang sangat bervariasi, seperti rumah 2 lantai, 3 lantai, dan lainnya. 4. Lokasi Perbedaan lokasi menjadi sangat mencolok saat kamu membeli rumah umum subsidi dan komersial. Rumah subsidi biasanya berada di pelosok desa atau jauh dari kota, tapi rumah komersial berada di pusat kota. 5. Kualitas Rumah Perbedaan rumah subsidi dan komersial juga terasa pada kualitas rumahnya. Kualitas rumah subsidi sudah melalui penetapan pemerintah dan sama rata. Sedangkan rumah komersial bisa menggunakan material pilihan yang memiliki kualitas terbaik. Misalnya pada bagian keramik lantai, dinding tembok, hingga pemilihan kusen pintu, dan lainnya. 6. Angsuran Angsuran atau jumlah cicilan rumah subsidi biasanya cenderung tetap sampai lunas. Sedangkan rumah cicilan komersial mengikuti tarif KPR yang berlaku. Misalnya, contoh angsuran rumah subsidi tipe 36 di adalah sebagai berikut Jangka waktu 10 tahun cicilan 1,6 juta/bulan Jangka waktu 15 tahun cicilan 1,2 juta/bulan Jangka waktu 20 tahun cicilan 1 juta/bulan 7. Persyaratan Memiliki rumah subsidi biasanya memerlukan persyaratan yang lebih banyak karena jenis rumah ini sudah diatur pemerintah. Misalnya, batasan usia, penghasilan maksimal per bulan, belum pernah punya rumah, kewarganegaraan, dan aturan lainnya. Sementara untuk kepemilikan rumah komersial tidak ada batasan kepemilikan rumah. 8. Fasilitas Rumah Beberapa rumah komersial biasanya memiliki fasilitas rumah yang lebih layak atau mumpuni, yaitu sesuai dengan tipe yang diinginkan konsumen. Sedangkan rumah subsidi memiliki standar rumah type 36, yaitu dua kamar tidur dan satu kamar mandi. 9. Renovasi Perbedaan rumah subsidi dan komersial terakhir adalah terletak pada izin renovasi. Pasalnya, rumah komersial bisa melakukan renovasi sesuai dengan kemampuan konsumen. Sedakan rumah subsidi memiliki aturan sendiri terkait renovasi rumah, seperti renovasi hanya terbatas pada pembuatan pagar, tambah kanopi, dan pembuatan dapur. *** Itulah perbedaan rumah subsidi dan komersial yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat untuk kamu, ya, Property People. Temukan berita menarik lainnya seputar properti dan gaya hidup di artikel atau Google News kami. Dapatkan kemudahan memiliki hunian bersama yang akan selalu AdaBuatKamu.
beda rumah subsidi dan komersil